SIFAT AIR LIMBAH CAIR
air merupakan sumber untuk kehidupan manusia, sebagai peranan penting air seharusnya menjadi perhatian dan segala penggunaan air harus di gunakan sebaik - baiknya.
berdasarkan karakteristiknya.
air merupakan zat kimia cair yang terdiri dari satu molekul yang tersusun oleh 2 atom hidogren terikat secara kovalen pada suatu atom oksigen, air juga sebagaii zat cair yg sangat mudah sekali tercemar, karena air memiliki sifat sebagai zat kimia pelarut bagi zat kimia lainnya,
sifat air sendiri tidak bisa di tetapkan karena air memiliki sifat sesuai dengan apa yang terkandung di dalam nya, bentuk fisik air juga tidak bisa kita bisa tetapkan karena air memiliki bentuk fisik sesuai dengan tempatnya. air bersumber dari tanah, udara, dan kutub.
kegunaan air dalam kehidupan yaitu sebagai berikut :
bidang pertanian
aktivitas lingkungan
rumah tangga
rekreasi
industrial
" tahukah anda ???? tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4 - 5 hari tanpa minum air mineral
kandungan air dalam tubuh manusia sekitar 2/3 atau sekitar 60 - 70 % dari berat tubuh kita, orang dewasa memerlukan air minimum 2 liter per hari atau sekitar 8 - 12 gelas air mineral setiap hari,"
Berdasarkan persenyawaan yang ditemukan dalam air buangan maka sifat air dirinci menjadi karakteristik fisika, kimia dan biologi. Padatan terlarut yang banyak dijumpai dalam air adalah golongan senyawaan alkalinitas seperti karbonat, bikarbonatdan hidroksida. Di samping itu terdapat pula unsur kimia anorganik ditemukan dalam air yang mempengaruhi kualitas air.
Selain itu ada sifat air yang lain, yaitu kesadahan. Penyebab kesadahan adalah karena air mengandung magnesium, kalium, strontium dan barium. Garam-garam ini terdapat dalam bentuk karbonat, sulfat, chlorida, nitrat, fospat, dan lain-lain. Air yang mempunyai kesadahan tinggi membuat air sukar berbuih dan sulit dipergunakan untuk pencucian. Gas yang larut dalam air seperti CO2, oksigen, nitrogen, hidrogen dan methane, sering dijumpai menyebabkan bersifat asam, berbau dan korosif.
Limbah cair di sebabkan oleh pencemaran terhadap air, yaitu masuknya tau di masukannya benda - benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat di gunakan sesuai dengan peruntukannya secara normal,
berikut sumber sumber pencemaran air yaitu :
limbah domestik, ( limbah rumah tangga, limbah perkantoran, pasar dan lainnya)
Limbah industri (pertambaangan , miyak dan gas bumi)
dan limbah laboratoroim dan rumah sakit,
dari sumber - sumber tersebut sangat berdampak sekali bagi kehidupan manusia, maupun populasi hewan, dan makhluk hidup sekitarnya
misalnya dapat mengakibatkan meracuni sumber air, meracuni makanan hewan, ketidak seimbangnya ekosistem danau dan sungai, kerusakan hutan akibat ujan asam.
oleh karena itu di setiap industri harus berkewajiban mengontrol pembuangan limbah cairnya,
di sini sangat sekali di butuhkan peranan masyarakat, perusahaan- perusahaan industri dan juga pemerintah untuk mengelola limbah cair agar tidak merusak air sebagai sumber kehidupan kita,
dengan memberi batasan baku mutu limbah cair yatu batasan yang di perkenankan bagi zat atau bahan pencemaran , untuk di buang dari sumber pencemaran kedalam air pada sumber air, sehingga air pada sumber air tidak mengakibatkan di lampauinya baku mutu air.
selain itu kita juga harus melakukan dan turut serta dalam kebijakan lingkungan,
yaitu
1. kelestarian alam melalui penghematan sumber daya alam dan energi dari aktivitas produk dan jasa,
2. memenuhi peraturan perundang - undangan yang relevan dengan aspek lingkungan
3. perbaikan lingkungan secara terus menerus
sumber :
www.chem_is_try.org
www.wikipedia.com
Jumat, 21 Juni 2013
Selasa, 11 Juni 2013
BERI ASI EKSKLUSIF MENCEGAH
MALNUTRISI PADA ANAK
Malnutrisi adalah
kekurangan gizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan energi tubuh. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mendefinisikan malnutrisi sebagai
“ketidakseimbangan seluler antara pasokan nutrisi dan energi dan kebutuhan tubuh terhadap mereka untuk menjamin pertumbuhan, pemeliharaan, dan fungsi tertentu.
“ketidakseimbangan seluler antara pasokan nutrisi dan energi dan kebutuhan tubuh terhadap mereka untuk menjamin pertumbuhan, pemeliharaan, dan fungsi tertentu.
Menurut Badan PBB untuk
masalah anak-anak, UNICEF, penyebab malnutrisi terbagi menjadi tiga, yaitu
penyebab langsung (immediate
cause), penyebab tidak langsung (underlying
cause) dan penyebab dasar (basic
cause). Penyebab langsung
yakni kurangnya asupan makanan dan adanya penyakit terutama penyakit infeksi yang memengaruhi
jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.
Kurangnya
asupan makanan terjadi karena kurangnya jumlah pemberian makanan, kurangnya
kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. Oleh karena
itu agar kita dapat mencegah malnutrisi atau gizi buruk dapat kita benehi dari
sektor terkecil yang dapat di lakukan oleh semua pihak, Upaya pemerintah hanyalah
mendukung dan mengatur segal hal program dan pembenehan terhadap masalah gizi,
sedangkan masyarakatlah peran utamanya.
Kemitraan yang luas antara
pemerintah Indonesia dan UNICEF mengatasi masalah gizi di kalangan anak-anak dan Aksi-aksi
masyarakat pun telah didukung dengan adanya pengalokasian anggaran tambahan, seperti
yang terjadi di desa-desa wilayah propinsi Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur,
dimana di dalamnya termasuk, mempromosikan pemberian ASI yang lebih baik,
termasuk pemberian makanan pendamping ASI, dan juga memantau status gizi
anak-anak, sebagai bagian dari rencana pembangungan lokal di wilayah mereka melalui
program-program perbaikan gizi dan pengetahuan yang lebih baik tentang praktek
makan yang sehat, kemitraan ini bertujuan untuk meraih 3,8 juta anak-anak dan
800.000 wanita hamil dan menyusui.
Angka kematian bayi dan
balita di Indonesia adalah seperempatnya sejak tahun 1990, namun laporan
terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 134.000 anak-anak di bawah usia lima tahun
meninggal dunia setiap tahunnya, dimana hal tersebut terutama disebabkan oleh
masih adanya permasalahan kesehatan dan gizi.
Beberapa cara untuk
mencegah terjadinya gizi buruk pada anak:
1) Memberikan ASI eksklusif
(hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan
dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan
umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2) Anak diberikan makanan yang
bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya.
Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang
dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
3) Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak
dengan mengikuti program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai
dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke
dokter.
4) Jika anak dirawat di rumah
sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis
makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.
5) Jika anak telah menderita
karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk
karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah
sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak.
Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya. Penanganan dini
sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi
bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. Namun,
biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan akan
muncul masalah intelegensia di kemudian hari.
oleh : Muhamad Ardiansyah
Sumber :
Sabtu, 08 Juni 2013
PANDANGAN BARU TENTANG MATERI
Materi adalah Segala sesuatu yang memiliki masa dan menempati ruang
materi juga memiliki perubahan yaitu :
a. Perubahan Kimiawi ( Perubahan yang menghasilkan materi baru )
b. Perubahan fisika (Tudak menghasilkan materi baru tetapi dapat berubah bentuk dan wujud materi)
Materi memiliki 2 Zat yaitu :
a. Zat campuran ( senyawa yang terbentuk dari beberapa jenis unsur yang saling terikat secara kimia yang memiliki komposisi tetap )
b. Zat Tungggal ( Zat yang tidak dapat di uraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana )
I . DETEKSI INTERAKSU LEMAH
kimia lebih berbasisikan pada molekul yang terdiri atas atom-atom dan ikatan ionik dan kovalen yang mengikatdalam susunan tertentu dan bermuatan netral dan cukup stabil
Molekul-molekul oktana terjebak di dalam kolom kosong ini, dan tetap tinggal dalam ruang ini karena adanya interaksi lemah.
Dalam senyawa seperti ini, ada interaksi lemah yang di luar lingkup ikatan kimia konvensional. Senyawa-senyawa seperti ini disebut dengan senyawa inklusi atau klatrat.
Kini karena peran susunan itu sangat penting, mungkin lebih baik bila kita beri susunan tersebut nama yang tepat.. Lehn mengusulkan nama “supramolekul” dan nama ini secara luas diterima di masyarakat kimia. Jadi kimia yang mempelajari supramolekul disebut dengan kimia supramolekul.
Mungkin orang mengira bahwa supramolekul memiliki keteraturan yang lebih rendah dari molekul konvensioanl karena gaya yang mengikat partikel-partikel konstituen dalam supramolekul adalah interaksi lemah bukannya ikatan kimia yang kuat. Namun, ini justru kekeliruan. Interaksi lemah dalam supramolekul keselektifannya sangat tinggi, dan ini mirip dengan interaksi antara enzim dengan substratnya yang dapat diumpamakan dengan hubungan antara anak kunci dan lubangnya. Interaksi intermolekul ini mungkin sangat tinggi keteraturannya.
Di abad 21 ini diharapkan kimia molekular dan supramolekular akan berkembang secara paralel.. Kimia supramolekul akan menambah dalam tidak hanya pemahaman kita akan makhluk hidup tetapu juga riset kita dalam bidang kimia molekular. Juga harus diakui bahwa semua molekul pasti akan berinteraksi dengan molekul di sekitarnya. Molekul yang terisolasi hanya mungkin ada di ruang kosmik.
Materi adalah Segala sesuatu yang memiliki masa dan menempati ruang
materi juga memiliki perubahan yaitu :
a. Perubahan Kimiawi ( Perubahan yang menghasilkan materi baru )
b. Perubahan fisika (Tudak menghasilkan materi baru tetapi dapat berubah bentuk dan wujud materi)
Materi memiliki 2 Zat yaitu :
a. Zat campuran ( senyawa yang terbentuk dari beberapa jenis unsur yang saling terikat secara kimia yang memiliki komposisi tetap )
b. Zat Tungggal ( Zat yang tidak dapat di uraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana )
I . DETEKSI INTERAKSU LEMAH
kimia lebih berbasisikan pada molekul yang terdiri atas atom-atom dan ikatan ionik dan kovalen yang mengikatdalam susunan tertentu dan bermuatan netral dan cukup stabil
Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion poliamik dalam kimia organik dan biokimia, ISTILAH MOLEKUL di gulakan secara kurang kaku , sehingga molekul organik dan bio molekul bermuatan pin dianggap termasuk molekul.
Konsep lain, gaya antarmolekul atau van der Waals dikenalkan untuk menjelaskan fakta molekul non polar semacam H2 mengkristal pada temperatur yang sangat rendah. Gaya dorong ikatan ion, yakni gaya Coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Gaya van der Waals berbanding terbalik dengan jarak pangkat enam, dan dengan demikian kekuatannya berbeda.
II. Senyawa klatrat
Kristal ini terdiri atas urea dan oktana, tetapi perbandingannya tidak bilangan bulat. Lebih lanjut dengan pemanasan yang pelahan, kristalnya akan terdekomposisi menjadi urea dan oktana. Fakta-fakta ini mengindikasikan bahwa kedua komponen tidak terikat dengan ikatan kovalen atau ionik biasa.
molekul urea membentuk rantai ikatan hidrogen, dan rantai ini membentuk spiral, yang menyisakan kolom kosong di tengahnya.
Molekul-molekul oktana terjebak di dalam kolom kosong ini, dan tetap tinggal dalam ruang ini karena adanya interaksi lemah.
Dalam senyawa seperti ini, ada interaksi lemah yang di luar lingkup ikatan kimia konvensional. Senyawa-senyawa seperti ini disebut dengan senyawa inklusi atau klatrat.
III. Penemuan eter mahkota
tahun 1967, kimiawan Amerika Charles J. Pedersen (1904-1989) mendapatkan eter siklik sebagai produk samping salah satu reaksi yang dia pelajari. Senyawa ini sukar larut dalam metanol, tetapu menjadi mudah larut bila ia menambahkan garam natrium dalam campurannya. Lebih lanjut, larutan dalam benzen eter ini dapat melarutkan kalium dikromat K2Cr2O7 dan menunjukkan warna ungu yang antik.
Beberapa tahun kemudian terbukti bahwa ide Pedersen ternyata benar, dan memang, kation terjebak dalam rongga molekulnya. Dia mengusulkan nama senyawa ini eter mahkota karena bentuk molekulnya mirip mahkota,
Beberapa tahun kemudian terbukti bahwa ide Pedersen ternyata benar, dan memang, kation terjebak dalam rongga molekulnya. Dia mengusulkan nama senyawa ini eter mahkota karena bentuk molekulnya mirip mahkota,
IV. KIMIA SUSUNAN MOLEKULAR
Interaksi antara eter mahkota dan kation logam alkali disebut dengan interaksi lemah dari sudut pandang ikatan kimia konvensional. Terbukti kemudian bahwa interaksi seperti ini, yang ada tidak hanya dalam kristal tetapi juga dalam larutan, lebih umum dari yang diharapkan.
V. Kimia supramolekul
Kini karena peran susunan itu sangat penting, mungkin lebih baik bila kita beri susunan tersebut nama yang tepat.. Lehn mengusulkan nama “supramolekul” dan nama ini secara luas diterima di masyarakat kimia. Jadi kimia yang mempelajari supramolekul disebut dengan kimia supramolekul.
Mungkin orang mengira bahwa supramolekul memiliki keteraturan yang lebih rendah dari molekul konvensioanl karena gaya yang mengikat partikel-partikel konstituen dalam supramolekul adalah interaksi lemah bukannya ikatan kimia yang kuat. Namun, ini justru kekeliruan. Interaksi lemah dalam supramolekul keselektifannya sangat tinggi, dan ini mirip dengan interaksi antara enzim dengan substratnya yang dapat diumpamakan dengan hubungan antara anak kunci dan lubangnya. Interaksi intermolekul ini mungkin sangat tinggi keteraturannya.
Di abad 21 ini diharapkan kimia molekular dan supramolekular akan berkembang secara paralel.. Kimia supramolekul akan menambah dalam tidak hanya pemahaman kita akan makhluk hidup tetapu juga riset kita dalam bidang kimia molekular. Juga harus diakui bahwa semua molekul pasti akan berinteraksi dengan molekul di sekitarnya. Molekul yang terisolasi hanya mungkin ada di ruang kosmik.
Langganan:
Postingan (Atom)